Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Penyakit Kulit yang Sering Diderita Orang Indonesia


Penyakit Kulit, Jenis Penyakit Kulit, penyakit kulit orang indonesia

Penyakit Kulit yang paling sering diderita oleh orang Indonesia ada beberapa jenis, mulai dari yang cepat dalam masa penyembuhan sampai ada yang berhari-hari. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Kulit tersebut, yang paling umumnya adalah masalah kebersihan tubuh maupun lingkungan sekitar. Masalah keberishan lingkungan ini memang masih menjadi problematika kompleks yang ada di Indonesia, karena masih banyak orang Indonesia yang tidak sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan itu sendiri. Akibat dari ketidaksadaran itulah yang menyebabkan panyakit kulit dapat diderita oleh siapa saja.
Di bawah ini, kami telah menghimpun data dari WHO ( World Health Organization ) dan berbagai sumber lainnya yang menyebutkan ada 5 jenis Penyakit Kulit yang paling sering diderita oleh orang Indonesia, Berikut Penjelasannya :

1. Bisul

Penyakit Kulit yang pertama adalah Bisul. Bisul yang dalam bahasa latinnya abscessus adalah sekumpulan nanah yang sudah terakumulasi di rongga di jaringan setelah terinfeksi sesuatu yang pada umumnya karena bakteri atau parasit. Bisul bisa menyerang siapa saja dan dari usia berapa, akan tetapi, bisul paling sering menyerang bayi dan anak-anak. Jadi anggapan selamat ini yang menyatakan bisul disebabkan karena konsumsi telur itu salah. Karena bayi dan anak-anak identik dengan bermain di lingkungan sekitar mereka.
Penyebab Penyakit Kulit bisul yaitu karena adanya infeksi bakteri ( staphylococcus aureus ) dan penyebab terkena Penyakit bisul pada umumnya adalah akibat kurangnya menjaga kebersihan diri, bahan kosmetik yang dapat menyumbat pori-pori, luka yang sudah terinfeksi parah, dan terajadi pelemahan diabetes.

Jenis Penyakit Kulit bisul memiliki ciri khas seperti benjolan besar, kulit menjadi merah dan berisi nanah, bisul dapat tumbuh pada bagian yang lembab misalnya pada pantat. Cara terbaik mencegah terjadinya infeksi atau  mencegah adanya penularan adalah dengan cara menjaga kebersihan kulit dengan menggunakan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri.

2. Jerawat

Jerawat adalah suatu keadaan yang dimana pori2 kulit tersumbat sehungga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Penyakit Kulit yang satu ini yang hampir semua orang pernah mengalaminya, itu di kuatkan juga dari seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia bernama kligmann berpendapat " Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat pada kulitnya ". Jerawat dapat disebabkan oleh bakteri yang berkembang di pori2 atau terjadinya perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit. Jerawat ini biasanya terdapat di bagian tubuh yang memiliki kelenjar minyak terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada dan punggung.
Menurut hasil sebuah penelitian, jerawat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita pada usia remaja. Namun, saat memasuki usia dewasa muda, jerawat akan lebih muda tersaji pada wanita. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 2 juta kasus pertahun yang masyarakat nya menderita Penyakit Kulit jerawat.

Pada dasarnya jerawat bukanlah Penyakit Kulit yang berbahaya yang memiliki gejala yang cukup umum, yaitu benjolan kecil atau papul yang muncul diatasi kulit. Benjolan tersebut biasanya berwarna kemerah-merahan dan kuning ( karena mengandung nanah ). Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah jerawat terjadi diantaranya, menjaga kebersihan kulit atau wajah, jangan menggosok wajah dengan kain yang permukaannya kasar ( cukup gunakan tangan anda ), mengurangi produksi minyak, segera mandi setelah beraktivitas dan terakhir bersihkanlah peralatan kosmetik anda dengan menggunakan sabun dan air hangat secara rutin.

3. Cacar Air

Cacar Air atau Varicella adalah suatu Penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster yang umumnya Penyakit ini diderita oleh anak-anak dibawah usia 10 tahun. Jenis Penyakit Kulit satu ini juga dapat menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang muncul lebih berat daripada anak-anak. Bagi yang pernah mengidap cacar air di waktu anak-anak dapat dipastikan tidak akan terkena lagi pada saat dewasa.

Ketika cacar air menyerang, tubuh kita akan mengalami demam yang kemudian muncul pada permukaan tubuh muncul bintik-bintik merah yang berisi air dan cepat untuk menyebar. Untuk yang mengidap cacar air, biasanya tidak perlu menjalani tes atau pemeriksaan medis untuk proses diagnosis. Anda kemungkinan besar mengidap cacar air jika anda telah mengalami gejala utama, misalnya demam ringan yang diikuti dengan kemunculan ruam. Bintik merah akibat cacar air juga memiliki tekstur signifikan, sehingga mudah sekali untuk dikenali.

Pencegahan cacar air dapat dilakukan dengan proses vaksinasi. Pemberian vaksin cacar air biasa dianjurkan untuk melindungi orang-orang yang beresiko tinggi terkena Penyakit cacar air serius atau dapat menularkannya ke orang lain. Di Indonesia sendiri, cacar air tidak termasuk dalam daftar imunisasi wajib untuk anak-anak, akan tetapi tetap dianjurkan oleh pemerintah. Cacar air masuk dalam skala langka untuk Penyakit Kulit pada orang Indonesia, kasus untuk pertahunnya lebih dari 150 ribu kasus.

4. Sariawan

Jenis Penyakit Kulit selanjutnya adalaha Sariawan atau yang biasa disebut seriawan atau stomatis aftosa merupakan suatu keyakinan yang ada pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak yang memiliki warna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Sariawan dapat terjadi di bagian dalam pipi atau lebih tepatnya di bibir serta pada bagian permukaan gusi dan lidah. Pada umumnya sariawan bukan termasuk Penyakit yang bersifat menular, akan tetapi pada beberapa kasus, luka sariawan disebabakan oleh adanya infeksi virus. Kondisi ini biasanya menimpa anak-anak.

Penyebab terjadinya sariawan memiliki beberapa faktor, seperti luka akibat tergigit, mengonsumsi makanan dan makanan yang masih panas, alergi, kekurangan zat besi dan vitamin C, kelainan pada pencernaan, kebersihan mulut yang tidak terjaga,  kondisi tubuh yang tidak fit dan terakhir karena faktor psikologi. Di Indonesia, jumlah kasus Penyakit Kulit yang satu ini pertahunnya mencapai 2 juta kasus yang masuk dalam skala sangat umum untuk Penyakit Kulit yang diderita masyarakat Indonesia.

5. Panu

Penyakit Kulit terakhir yang paling sering diderita oleh orang Indonesia adalah Panu. Panu atau Tenis Versicolor merupakan salah satu jenis Penyakit Kulit yang disebabkan oleh jamur. Munculnya panu ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa menjadi lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Untuk sebagian kasus, warna panu ada juga yang merah muda atau merah. Panu juga bukan merupakan Penyakit yang menular.
Bagian tubuh yang paling sering terkena panu adalah dada, perut, punggung, lengan atas dan leher.

Panu memang tidak berbahaya yang sampai menimbulkan kematian, akan tetapi panu sangat menggangu penampilanndan menyebabkan ketidaknyamanan akibat dari gejala gatal-gatalnya. Jamur bernama Malassezia merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab terjadinya panu. Pada dasarnya, jamur ini tidak berbahaya dan umum ditemukan pada kulit manusia terutama untuk yang sudah memasuki usia dewasa. Sampai saat ini belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan jamur Malassezia ini dapat berkembang pada kulit manusia secara tak terkendali. Namun para ahli berpendapat, ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan munculnya panyakit kulit panu ini pada manusia, diantaranya, mengalami perubahan hormon, jenis kulit yang berminyak, seringnya mengeluarkan keringat yang berlebihan, tingkat kekebalan tubuh yang rendah, tinggal di daerah lembab yang bersuhu hangat, dan terakhir berusia remaja atau awal usia 20-an.

Untuk panu, kasus pertahunnya di Indonesia mencapai 150 ribu lebih kasus yang menimpa masyarakat Indonesia yang artinya panu masuk dalam jenis Penyakit Kulit skala umum.


Terimakasih.

2 komentar untuk "Jenis Penyakit Kulit yang Sering Diderita Orang Indonesia"

  1. kalau menurut saya tergantung orangnya sih gan kalau jorok bisa aja kena penyakit kulit, mungkin penyakit budug bisa ditambahkan gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, seperti yg kami jelaskan, faktor kebersihan diri sangat berpengaruh bagi timbulnya penyakit kulit.

      Mksh sarannya mas,

      Hapus